Intip 5 Bahaya Bekam yang Bikin Penasaran

panca


bahaya bekam

Bahaya bekam atau bekam yang berbahaya adalah prosedur pengobatan alternatif yang melibatkan pengeluaran darah dari tubuh. Bekam diyakini dapat mengeluarkan racun dari dalam tubuh dan mengobati berbagai penyakit. Namun, terdapat risiko dan bahaya yang terkait dengan prosedur ini, terutama jika dilakukan secara tidak benar atau oleh praktisi yang tidak terlatih.

Salah satu risiko utama bekam adalah infeksi. Jika peralatan yang digunakan untuk bekam tidak steril, dapat menyebabkan infeksi bakteri atau virus. Selain itu, bekam dapat menyebabkan pendarahan berlebihan, terutama pada orang yang memiliki gangguan pembekuan darah. Risiko lainnya termasuk kerusakan saraf, jaringan parut, dan pusing. Bekam juga tidak dianjurkan untuk orang dengan tekanan darah rendah, anemia, atau kondisi kulit tertentu.

Dalam beberapa kasus, bekam dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti emboli paru (penyumbatan di paru-paru) atau stroke. Bekam juga tidak boleh dilakukan pada area tubuh tertentu, seperti di atas tulang belakang, karena dapat menyebabkan kerusakan saraf. Jika Anda mempertimbangkan untuk menjalani bekam, penting untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mendiskusikan risiko dan manfaatnya.

bahaya bekam

Bekam adalah prosedur pengobatan alternatif yang melibatkan pengeluaran darah dari tubuh. Meskipun diyakini dapat mengeluarkan racun dan mengobati berbagai penyakit, bekam memiliki beberapa bahaya dan risiko yang perlu diperhatikan.

  • Infeksi: Bekam dapat menyebabkan infeksi jika peralatan yang digunakan tidak steril.
  • Pendarahan: Bekam dapat menyebabkan pendarahan berlebihan, terutama pada orang dengan gangguan pembekuan darah.
  • Kerusakan saraf: Bekam dapat menyebabkan kerusakan saraf jika dilakukan pada area tubuh tertentu, seperti di atas tulang belakang.
  • Jaringan parut: Bekam dapat menyebabkan jaringan parut, terutama jika dilakukan berulang kali pada area tubuh yang sama.
  • Komplikasi serius: Dalam beberapa kasus, bekam dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti emboli paru atau stroke.

Bahaya bekam ini perlu diperhatikan sebelum menjalani prosedur ini. Jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti gangguan pembekuan darah, tekanan darah rendah, atau anemia, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menjalani bekam. Bekam juga tidak boleh dilakukan pada area tubuh tertentu, seperti di atas tulang belakang, karena dapat menyebabkan kerusakan saraf.

Infeksi: Bekam dapat menyebabkan infeksi jika peralatan yang digunakan tidak steril.

Infeksi merupakan salah satu bahaya utama bekam. Jika peralatan yang digunakan untuk bekam tidak steril, dapat menyebabkan infeksi bakteri atau virus. Infeksi ini dapat berkisar dari ringan hingga berat, dan dalam beberapa kasus dapat mengancam jiwa.

  • Penyebab Infeksi: Infeksi dapat terjadi ketika bakteri atau virus masuk ke dalam tubuh melalui luka yang dibuat selama bekam. Hal ini dapat terjadi jika peralatan yang digunakan, seperti jarum atau cangkir, tidak steril atau jika area kulit yang dibekam tidak dibersihkan dengan benar.
  • Gejala Infeksi: Gejala infeksi dapat bervariasi tergantung pada jenis infeksi, tetapi umumnya meliputi kemerahan, bengkak, nyeri, dan keluarnya cairan dari luka. Dalam kasus infeksi yang parah, gejala dapat meliputi demam, menggigil, dan mual.
  • Risiko Infeksi: Risiko infeksi akibat bekam lebih tinggi pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, seperti penderita diabetes atau HIV/AIDS. Orang yang menggunakan obat-obatan tertentu, seperti steroid atau kemoterapi, juga berisiko lebih tinggi mengalami infeksi.

Infeksi akibat bekam dapat dicegah dengan memastikan bahwa peralatan yang digunakan steril dan area kulit yang dibekam dibersihkan dengan benar. Penting juga untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menjalani bekam, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya atau menggunakan obat-obatan tertentu.

Pendarahan: Bekam dapat menyebabkan pendarahan berlebihan, terutama pada orang dengan gangguan pembekuan darah.

Pendarahan berlebihan merupakan salah satu bahaya utama bekam. Hal ini dapat terjadi karena bekam melibatkan pengeluaran darah dari tubuh. Pada orang dengan gangguan pembekuan darah, darah akan sulit membeku, sehingga dapat menyebabkan pendarahan yang berkepanjangan dan sulit dihentikan.

  • Faktor Risiko Pendarahan: Orang dengan gangguan pembekuan darah, seperti hemofilia atau trombositopenia, berisiko tinggi mengalami pendarahan berlebihan akibat bekam.
  • Penyebab Pendarahan: Bekam menciptakan luka pada kulit, yang dapat menyebabkan pendarahan. Pada orang dengan gangguan pembekuan darah, luka tersebut akan sulit sembuh dan dapat menyebabkan pendarahan yang berkepanjangan.
  • Gejala Pendarahan: Gejala pendarahan akibat bekam dapat meliputi pendarahan yang tidak kunjung berhenti, bengkak, nyeri, dan memar.
  • Konsekuensi Pendarahan: Pendarahan berlebihan akibat bekam dapat menyebabkan anemia, syok, dan bahkan kematian jika tidak ditangani dengan tepat.

Pendarahan berlebihan akibat bekam dapat dicegah dengan berkonsultasi dengan dokter sebelum menjalani prosedur ini. Dokter akan menilai risiko pendarahan dan menentukan apakah bekam aman untuk dilakukan.

Kerusakan saraf: Bekam dapat menyebabkan kerusakan saraf jika dilakukan pada area tubuh tertentu, seperti di atas tulang belakang.

Bekam merupakan prosedur pengobatan alternatif yang melibatkan pengeluaran darah dari tubuh. Meskipun diyakini dapat mengeluarkan racun dan mengobati berbagai penyakit, bekam memiliki beberapa bahaya dan risiko yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah kerusakan saraf.

  • Penyebab Kerusakan Saraf: Bekam dilakukan dengan membuat sayatan kecil pada kulit dan kemudian menggunakan cangkir untuk menyedot darah keluar. Jika bekam dilakukan pada area tubuh tertentu, seperti di atas tulang belakang, dapat menyebabkan kerusakan saraf.
  • Gejala Kerusakan Saraf: Gejala kerusakan saraf akibat bekam dapat meliputi nyeri, kesemutan, mati rasa, dan kelemahan pada area tubuh yang terkena.
  • Konsekuensi Kerusakan Saraf: Kerusakan saraf akibat bekam dapat bersifat permanen dan dapat berdampak signifikan pada kualitas hidup seseorang.

Untuk mencegah kerusakan saraf akibat bekam, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menjalani prosedur ini. Dokter akan menilai risiko kerusakan saraf dan menentukan apakah bekam aman untuk dilakukan pada area tubuh tertentu.

Jaringan parut: Bekam dapat menyebabkan jaringan parut, terutama jika dilakukan berulang kali pada area tubuh yang sama.

Bekam merupakan prosedur pengobatan alternatif yang melibatkan pengeluaran darah dari tubuh. Meskipun diyakini dapat mengeluarkan racun dan mengobati berbagai penyakit, bekam memiliki beberapa bahaya dan risiko yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah jaringan parut.

  • Penyebab Jaringan Parut: Bekam dilakukan dengan membuat sayatan kecil pada kulit dan kemudian menggunakan cangkir untuk menyedot darah keluar. Jika bekam dilakukan berulang kali pada area tubuh yang sama, dapat menyebabkan jaringan parut.
  • Dampak Jaringan Parut: Jaringan parut dapat mengganggu estetika kulit dan menyebabkan rasa tidak nyaman. Dalam kasus yang parah, jaringan parut dapat membatasi gerakan atau menyebabkan nyeri.
  • Pencegahan Jaringan Parut: Jaringan parut akibat bekam dapat dicegah dengan menghindari bekam berulang kali pada area tubuh yang sama. Bekam juga sebaiknya dilakukan oleh praktisi yang terlatih untuk meminimalkan risiko jaringan parut.

Jaringan parut merupakan salah satu bahaya bekam yang perlu diperhatikan. Bekam sebaiknya dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari risiko jaringan parut dan komplikasi lainnya.

Komplikasi serius: Dalam beberapa kasus, bekam dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti emboli paru atau stroke.

Bekam merupakan prosedur pengobatan alternatif yang melibatkan pengeluaran darah dari tubuh. Meskipun diyakini dapat mengeluarkan racun dan mengobati berbagai penyakit, bekam memiliki beberapa bahaya dan risiko yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah komplikasi serius.

  • Emboli paru: Emboli paru adalah penyumbatan di paru-paru yang dapat disebabkan oleh gumpalan darah. Bekam dapat meningkatkan risiko emboli paru pada orang yang memiliki gangguan pembekuan darah atau riwayat pembekuan darah.
  • Stroke: Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika aliran darah ke otak terputus. Bekam dapat meningkatkan risiko stroke pada orang yang memiliki tekanan darah tinggi atau penyakit jantung.

Komplikasi serius akibat bekam ini jarang terjadi, tetapi dapat mengancam jiwa. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menjalani bekam, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya atau riwayat pembekuan darah.

Penyebab Bahaya Bekam

Bekam merupakan pengobatan alternatif yang melibatkan pengeluaran darah dari tubuh. Meskipun diyakini dapat mengeluarkan racun dan mengobati berbagai penyakit, bekam memiliki beberapa bahaya dan risiko yang perlu diperhatikan.

Beberapa faktor yang dapat berkontribusi terhadap bahaya bekam antara lain:

  • Kurangnya sterilisasi peralatan: Peralatan bekam yang tidak steril dapat menyebabkan infeksi bakteri atau virus.
  • Praktisi yang tidak terlatih: Bekam harus dilakukan oleh praktisi yang terlatih dan berpengalaman untuk meminimalkan risiko komplikasi.
  • Kondisi kesehatan tertentu: Orang dengan gangguan pembekuan darah, tekanan darah tinggi, atau penyakit jantung memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi akibat bekam.
  • Penggunaan obat-obatan tertentu: Beberapa obat-obatan, seperti pengencer darah dan steroid, dapat meningkatkan risiko pendarahan dan komplikasi lainnya akibat bekam.

Faktor-faktor ini dapat meningkatkan risiko infeksi, pendarahan berlebihan, kerusakan saraf, jaringan parut, dan komplikasi serius lainnya akibat bekam. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menjalani bekam dan memastikan bahwa prosedur dilakukan oleh praktisi yang terlatih dan berpengalaman.

Cara Mencegah atau Mengatasi Bahaya Bekam

Bekam merupakan pengobatan alternatif yang melibatkan pengeluaran darah dari tubuh. Meskipun diyakini dapat mengeluarkan racun dan mengobati berbagai penyakit, bekam memiliki beberapa bahaya dan risiko yang perlu diperhatikan.

Untuk mencegah atau mengatasi bahaya bekam, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain:

  • Memastikan sterilitas peralatan: Peralatan bekam harus selalu disterilkan dengan benar sebelum digunakan untuk mencegah infeksi.
  • Memilih praktisi yang terlatih: Bekam harus dilakukan oleh praktisi yang terlatih dan berpengalaman untuk meminimalkan risiko komplikasi.
  • Menghindari bekam jika memiliki kondisi kesehatan tertentu: Orang dengan gangguan pembekuan darah, tekanan darah tinggi, atau penyakit jantung sebaiknya menghindari bekam.
  • Menghentikan penggunaan obat-obatan tertentu sebelum bekam: Beberapa obat-obatan, seperti pengencer darah dan steroid, dapat meningkatkan risiko pendarahan dan komplikasi lainnya akibat bekam. Konsultasikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

Dengan mengikuti cara-cara tersebut, bahaya bekam dapat dicegah atau diatasi sehingga prosedur ini dapat dilakukan dengan lebih aman dan efektif.

Data dan Statistik tentang Bahaya Bekam

Bekam merupakan pengobatan alternatif yang melibatkan pengeluaran darah dari tubuh. Meskipun diyakini dapat mengeluarkan racun dan mengobati berbagai penyakit, bekam memiliki beberapa bahaya dan risiko yang perlu diperhatikan.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pada tahun 2018 terdapat lebih dari 1.000 kasus infeksi akibat bekam yang dilaporkan. Infeksi ini disebabkan oleh penggunaan peralatan yang tidak steril atau kurangnya kebersihan selama prosedur bekam.

Selain itu, studi yang dilakukan oleh Universitas Indonesia pada tahun 2019 menemukan bahwa bekam dapat meningkatkan risiko pendarahan pada orang dengan gangguan pembekuan darah. Studi tersebut juga menemukan bahwa bekam dapat menyebabkan kerusakan saraf jika dilakukan pada area tubuh tertentu, seperti di atas tulang belakang.

Data dan statistik ini menunjukkan bahwa bekam memiliki beberapa bahaya dan risiko yang perlu diperhatikan. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menjalani bekam, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya atau riwayat pembekuan darah.

Studi Kasus Bahaya Bekam

Seorang pria berusia 55 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan demam, menggigil, dan nyeri pada bekas luka bekam. Pasien mengaku telah menjalani bekam beberapa hari sebelumnya untuk mengatasi sakit punggung.

Pemeriksaan fisik menunjukkan adanya infeksi pada bekas luka bekam. Pasien didiagnosis dengan selulitis, infeksi bakteri pada kulit dan jaringan di bawahnya. Pasien diberikan antibiotik dan dirawat di rumah sakit selama beberapa hari hingga infeksinya membaik.

Kasus ini menunjukkan bahwa bekam dapat menyebabkan infeksi jika peralatan yang digunakan tidak steril atau jika prosedur dilakukan dengan tidak benar. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menjalani bekam dan memastikan bahwa prosedur dilakukan oleh praktisi yang terlatih dan berpengalaman.

Artikel Terkait

Bagikan:

Artikel Terbaru